Jumat, 04 Juli 2014

MASIH BANYAKNYA MAKAN TAKJIL YANG BERWARNA TEKSTIL

Banyaknya makanan berbuka puasa yang disediakan oleh para pedagang membuat kita mudah tergiur akan rasa & warnanya namun kita janagn terkecoh kadang masih banyak pedagang yang curang menambahkan pewarna tekstil dalam makananya karena itiu kita jangan mudah tertarik akan warna karena warna yang menarik tidak akan menjamin rasanya enak karena itu kita perlu periksa makanan sebelum membelinya agar kita tidak mudah terkecoh dengan bentuk makanan karena itu kita perlu dapat untuk membedakan warna alami dengan pewarna tekstil karena pewarna tekstil sangat buruk bagi tubuh karena dapat menimbulkan penyakit karena itu kita harus siap bila kita mendapat akibatnya karena sangat buruk sekali efeknya bila masuk ke dalam tubuh terus-menerus,
ciri-ciri makanan pewarna tekstil & pewarna alami
  • Pewarnma alami a

    an digunakan. Bisa diperoleh dari ekstrak pigmen tumbuh-tumbuhan. Seperti, kunyit sebagai pewarna alami kuning, daun suji dan daun pandan untuk warna hijau, bunga talang untuk warna biru, wortel untuk warna oranye serta cabai merah atau tomat untuk warna merah pada makanan. 
  • Pewarna makanan berbahan kimia. Di negara maju, pewarna jenis ini harus melalui proses sertifikasi sebelum digunakan pada bahan makanan. Bahkan Amerika Serikatnbsp; sudah punya aturan pemakaian pewarna sintetis sejak tahun 1906. Di Indonesia peraturan baru dibuat tahun 1973. Namun kini, pemakaian zat pewarna sintetis mulai menjadi kekhawatiran besar di beberapa negara, karena jumlah dan pemakaiannya yang terlalu banyak pada makanan anak-anak. Bahkan beberapa produsen makanan memanfaatkan pewarna ilegal sebagai pewarna makanan, salah satunya adalah pewarna tekstil. 
Sejumlah makanan yang mengandung pewarna ilegal justru banyak ditemukan pada jajanan anak. Sebuah penelitian dari Universitas Indonesia menemukan 68% saus bakso atau mi ayam mengandung zat pewarna Rhodamin B yang merupakan zat warna berbahaya. Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang biasa digunakan oleh industri tekstil dan kertas. Selain itu, beberapa kecap manis juga ditemukan mengandung sulfit yakni zat kimia yang masih diperbolehkan untuk ditambahkan dalam makanan. Namun, pemakaian yang berlebih dapat membahayakan kesehatan.

Bahaya zat pewarna kimia. Sebenarnya tidak salah kok pemakaian pewarna makanan buatan, asal dosisnyanbsp; sesuai dengan aturan dan tidak digunakan secara sembarangan. Beberapa zat pewarna sintetis yang berakibat pada gangguan kesehatan seperti: 
  • Rhodamin-B menyebabkan gangguan fungsi hati atau kanker hati.
  • Tartazine dan Methanil yellow menyebabkan tumor di ginjal dan adrenal.
  • Quinoline yellow dan carmine menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan menimbulkan reaksi alergik.
  • Erythrosine menyebabkan tumor thyroid.
  • Amaranth menyebabkan kanker dan keracunan yang mempercepat kematian.
Waspadai makanan yang mengandung pewarna sintetis dengan ciri-ciri umum seperti warna makanan terlihat cerah dan mencolok, ada sedikit rasa pahit terutama pada sirup atau limun, muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya, baunya tidak alami sesuai makanannya dan apabila dikonsumsi, pewarna makanan menempel pada kulit atau lidah. (me)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar