Senin, 13 Oktober 2014
MASIH MARAKNYA KASUS BULYING YANG DILAKUKAN ANAK KEPADA TEMANNYA
Masih maraknya kasus bulyingg di sekolah baik dilakukan teman sekolah\guru sekolah membuat kita miris apalagi kasus bulying ini seperti menjadi budaya di pendidikan di Indonesia untuk itu Dinas Pendidikan perlu untuk mengkaji sistem pendidikan kita apalagi masih banyak sekali sekolah-sekolah di Indonesia masih mengenalkan pendidikannya dengan cara bulying\ kekerasan ini apalagi yang buat miris sistem pendidikan ini masih digunakan sampai sekarang sehingga dapat mempengaruhi mental siswa sehingga mereka terpacu untuk melakukan kekerasan lagi & lagi untuk itu peran orang tua & guru sangat penting agar memperbaiki mental siswa-siswa didik ini agar mereka tidak terus melakukan kasus kekerasan ini apalagi kasus kekerasan yang terus berlanjut dapat berefek pada pribadi siswa tersebut karena maraknya kasus tawuran pelajar saat ini di Indonesia di picu oleh adanya budaya kekerasan yang sering terjadi di sekolah sehingga siswa tidak dapat menahan emosinya sehingga melampiaskannya melalui tawuran antar pelajar seperti saat ini sering terjadi saat ini karena itu pendidikan kita juga sudah salah kaprah karena hanya mementingkan nilai yang tinggi sehingga tidak memperhatikan akhlaq siswa-siswanya sehingga membuat kita miris adalah kurangnya pendidikan akhlaq & sopan santun sehingga banyak sekali siswa yang sudah bergabung dengan masyarakat tidak memiliki sopan santun & akhlaq yang baik karena itu perlu adanya peran Menteri Pendidikan & Kemendikbud untuk merancang sistem pendidikan yang baik lagi demi tercapainya Pendidikan Indonesia tanpa kekerasan karena dengan Pendidikan akhlaq yang baik maka pendidikan Indonesia akan maju seperti Negara lain karena Pendidikan kita masih kalah dengan Negara-negara maju karena mereka dapat maju karena majunya sistem pendidikan mereka karena mereka masih memikirkan akhlaq sebagi sumber utama bagi kemajuan pendidikan mereka bukan nilai saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar